Adab Sebelum Tidur di Malam Hari

Korps Sukarela (KSR) PMI UMG Ajarkan Pertolongan Pertama pada Luka
September 18, 2022
Pelajari Kegiatan Produksi dan Distribusi, Siswa Kelas 6 Kunjungi Rumah Usaha Sinom
September 23, 2022

Ilustrasi: adab tidur (Foto oleh Acharaporn Kamornboonyarush)

MUHAMMADIYAH.OR.ID – Allah menciptakan malam untuk istirahat, dan siang untuk beraktivitas (QS. Al An’am: 60 dan 96, dan QS. Al-Furqan: 47). Al-Qur’an sendiri menjelaskan bahwa tidur itu perlu dan penting, utamanya menjaga kestabilan tubuh agar kita senantiasa dalam kondisi siap tempur menghadapi hari-hari kerja (QS. An-Naba’: 9).

Akan tetapi perlu kita renungkan ungkapan Matthew Walker bahwa kemajuan peradaban telah merampas waktu tidur manusia modern. Kehadiran internet benar-benar telah mengubah secara drastis hubungan manusia dengan gelap malam.

Dalam sebuah penelitian mengungkapkan bahwa koneksi internet broadband merupakan faktor utama yang mengganggu pola tidur manusia modern. Selain kurang tidur, orang-orang ini pun cenderung tidak puas dengan kualitas tidur mereka. Bisa saja tidur selepas salat isya, tapi butuh konsentrasi yang tinggi dan perjuangan yang ekstrem agar tidak tergoda mengecek DM di Instagram dan jumlah like di facebook.

Karena itu, perlu kiranya bagi kita melihat bagaimana pola Nabi Muhammad melakukan aktivitas tidur ini sebagai respon terhadap perubahan manusia modern dalam waktu tidur mereka. Penting bagi kita untuk melaksanakan setiap detail dari adab-adab sebelum dan sesudah tidur agar selain kita mendapatkan pahala sunnah Nabi, kita juga terbukti ampuh mendapatkan kesehatan bagi tubuh.

Berikut adab sebelum tidur di malam hari:

Pertama, tidur di awal malam. Landasan ini didasarkan pada hadis fi’liyyah Nabi Muhammad Saw tentang kurang baiknya berbincang-bincang sesuatu yang kurang bermanfaat setelah waktu isya. Dari Abu Barzah: “Bahwasanya Rasulullah Saw tidak menyukai tidur sebelum salat Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua, mengambil air wudhu. Hal ini berdasarkan hadis al-Baro’ bin ‘Azib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk salat”.  (HR. Bukhari no. 247).

Ketiga, berbaring pada sisi kanan badan. Sama dengan hadis sebelumnya, hal ini berdasarkan hadis Al Baro’ bin ‘Azib, Nabi Saw: “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk salat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710). Rasulullah Saw cenderung kurang menyukai tidur dengan posisi tengkurap.

Keempat, meniup kedua telapak tangan lalu mengucap QS. Al-Ikhlas, QS. Al-Falaq, dan QS. An-Naas, masing-masing sekali. Setelah itu usapkan kedua tangan tersebut ke wajah dan bagian tubuh yang dapat dijangkau. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali. Amalan ini dicontohkan oleh Nabi Sawsebagaimana hadis riwayat dari ‘Aisyah, beliau berkata:

Nabi Saw ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017).

Kelima, membaca Ayat Kursi. Landasan ini terjadi ketika Abu Hurairah ditugasi menjaga harta zakat Ramadan kemudian ada seseorang yang mencuri harta tersebut. Namun kemudian Abu Harairah merebut kembali harta tersebut. Masalah ini kemudian diadukan kepada Rasulullah saw oleh Abu Hurairah. Lalu Abu Hurairah menceritakan suatu hadis berkenaan dengan ini: “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala.” (HR. Bukhari no. 3275).

Keenam, membaca doa tidur. Setelah hal-hal yang di atas dijalankan, maka pada tahap akhir sebelum akhirnya kita terlelap adalah dengan membaca doa. Landasan doa ini berasal dari hadis yang diriwayatkan oleh Hudzaifah, berikut doanya:

بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَأموتُ

Sebetulnya ada beberapa varian dalam membaca doa sebelum tidur, namun sengaja disertakan satu versi saja agar tidak membingungkan dan lekas dipraktikkan setiap malam saat hendak tidur.

Begitulah adab sebelum tidur dalam Islam. Siap dipraktikkan, SobatMu?

Artikel ini dilansir di https://muhammadiyah.or.id/adab-sebelum-tidur-di-malam-hari/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *