Allah Menjanjikan Kemudahan, Lantas Mengapa Kita Mudah Berputus Asa?

Mencuri dalam Salat, Kok Bisa?
April 23, 2022
Keistimewaan Lailatul Qadar
April 25, 2022

(Foto: Andrea Ch @pexels)

LENTERA RAMADAN #23 oleh Bintari Eka Permani, S.Pd. (guru kelas dan Kemuhammadiyahan SD Mugres)

***

Kehidupan manusia diibaratkan seperti roda yang berputar. Ada saatnya di bawah, ada pula saatnya di atas. Tidak melulu bahagia, tapi juga bersedih. Tidak melulu diberikan tawa, tapi terselip juga duka. Terkadang, dalam satu kesempatan manusia diberikan kemudahan, namun di sisi lain juga dikelilingi kesulitan.

Atas kesulitan yang sedang dihadapi, tak jarang menusia menjadi berputus asa. Seolah-olah tidak lagi ada harapan dan jalan keluar atas musibah yang menimpanya. Sangat wajar jika manusia merasakan sebuah kesedihan atas musibah yang menimpa asalkan tidak berputus asa.

Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an surah Yusuf ayat 87:

يٰبَنِيَّ اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ

 “Wahai, anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.”

Dalam menghadapi masalah yang serumit apapun, sebagai seorang muslim haruslah kita memiliki mental yang tangguh. Seperti yang dialami oleh Ibu Hajar yang sangat tangguh dan dapat menangani dengan baik ujian Allah, yaitu anaknya, Nabi Ismail a.s., yang sedang kehausan di tengah padang pasir gersang dan tiada air sekalipun.

Sejatinya, Allah Swt. telah menjanjikan sebuah kemudahan atas kesulitan yang kita hadapi. Pasti akan ada jalan keluar atas masa-masa sulit yang sedang terjadi dalam hidup kita. Janji Allah Swt. atas kemudahan dibalik kesulitan tersebut tertuang dalam Al-Quran surah Al-Insyirah ayat 5-8.

فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ

 “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

Atas segala kesulitan yang kita hadapi. Kita hanya harus bersabar, optimis, dan percaya atas pertolongan Allah. Allah Swt. menjadikan dunia ini sebagai tempat ujian dan cobaan bagi setiap orang yang beriman maupun yang tidak beriman. Bahkan, semakin besar keimanan seseorang maka semakin berat pula ujian yang diterimanya.

Allah Swt. memberi ujian kepada kita karena Allah percaya kita kuat dan mampu menghadapinya. Sesungguhnya Allah menguji seseorang tidak melebihi batas kemampuannya.

Oleh karena itu, jangan menjadikan sebuah masalah menjadi suatu hal yang menghancurkan hidup kita. Sesulit apapun yang sedang kita hadapi. Sungguh, Allah Swt. memberikan ujian itu kepada kita karena Allah tahu kita mampu melewati dan menghadapinya.

Badai pasti berlalu. Tidak bisa kita menuntut Allah untuk selalu diberikan kebahagian sepanjang hari. Karena bahagia dan duka adalah dua hal yang saling berdampingan.

Kita sebagai mukmin, hanya perlu berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi pribadi yang tangguh dan sabar atas ujian yang diberikan oleh Allah Swt. Apabila kita sudah mengerahkan kemampuan yang maksimal dalam menghadapi masalah maka satu persatu jalan menuju kemudahan pun akan terbuka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *