Muhasabah, Mengoreksi Diri Sendiri, Menjadikannya Lebih Baik

Indahnya Sebuah Kejujuran
April 15, 2022
Pahala Puasa Sungguh Tak Terhingga
April 17, 2022

(Foto: wirestock)

LENTERA RAMADAN #15 oleh Siti Azizah, S.Pd. (guru kelas dan Kemuhammadiyahan SD Mugres)

***

Kata muhasabah berarti introspeksi diri. Kata introspeksi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti ‘peninjauan atau koreksi terhadap (perbuatan, sikap, kelemahan, kesalahan, dsb) diri sendiri’.

Allah Swt. menganjurkan agar umat muslim melakukan muhasabah. Anjuran untuk bermuhasabah terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-Hasyr ayat 18.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.”

Hampir setiap orang berkeinginan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Salah satu caranya dengan muhasabah.

Introspeksi perbuatan atau perilaku kita, baik terhadap Allah sebagai pencipta maupun dengan sesama makhluk ciptaan-Nya, dapat kita lakukan dari beberapa aspek.

Dilansir oleh detiknews, aspek muhasabah dalam Islam di antaranya:

1. Aspek ibadah, yakni hubungan kita dengan Sang Pencipta.

Tujuan diciptakan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Swt. Kita meninjau kembali ibadah kita selama ini. Apakah sesuai yang dianjurkan Allah Swt. dan Rasulullah Muhammad saw.?  Sudah tertibkah dalam menjalankan salat? Dan masih banyak lagi yang berkaitan dengan ibadah kita.

2. Aspek pekerjaan, usia, dan rezeki

Kita evaluasi kembali pekerjaan kita. Sudahkah kita bekerja dengan benar dan sesuai dengan profesi kita. Usia kita, sudahkah kita gunakan dengan baik, yang membawa manfaat bagi sesama juga dengan makhluk lain? Rezeki yang kita terima, sudahkah kita manfaatkan dengan benar?

3. Aspek kehidupan sosial, yaitu hubungan kita dengan sesama manusia.

Keseharian kita dalam bersosialisasi dengan orang-orang di sekitar kita. Tutur kata, sikap, dan perbuatan kita, sudahkah membawa kedamaian bagi sesama?

Muhasabah tidak hanya bermanfaat untuk akhirat, tetapi juga bermanfaat bagi kehidupan kita di dunia. Dengan mengintrospeksi diri sendiri, diharapkan kita dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah Swt.

Dengan mengetahui kekurangan, kesalahan, dan kelemahan diri, kita berusaha tidak mengulanginya dan dapat memperbaikinya agar lebih baik. Dengan bermuhasabah, semoga dapat mendekatkan kita kepada Allah Swt.

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *