Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim

PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr. dr. Sukadiono MM hadir dalam pengajian Ahad Pagi di Masjid Taqwa Perguruan Muhammadiyah, Jalan KH Kholil 90 Gresik, Ahad (25/6/2023). Sukadiono memberi tausiah dengan topik Cara Mendidik Anak ala Nabi Ibrahim.

Acara rutin bulanan yang digelar oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gresik ini dihadiri sekitar 200 jamaah. Selain mendengar tausiah dari Ketua PWM, para jamaah juga mendapat sajian lontong satai ayam dan gulai obos. Selain itu, juga disediakan cek kesehatan gratis oleh tim medis Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik.

Dalam tausiahnya Sukadiono menjelaskan bahwa setiap nabi memiliki ujiannya masing-masing. Ketaatan Nabi Ibrahim diuji oleh Allah Swt dengan sekian lama tidak memiliki keturunan. Begitu Nabi Ismail lahir dari istrinya Hajar, Allah memerintahkan untuk menyembelihnya.

“Kecintaan Nabi Ibrahim kepada Allah mengalahkan kecintaannya kepada anak yang lama diidamkan. Mengalahkan ego personal terhadap hal duniawi tidak melebihi iman kita kepada Allah ini perlu kita jadikan pelajaran dan teladan,” ungkap Sukadiono.

Manusia juga akan diuji demikian. Bahkan, anak pintar dan cerdas pun dapat menjadi ujian bagi orangtuanya. Bisa jadi mereka cerdas intelektualnya, tetapi lemah dalam hubungan sosial, interpersonal, ataupun spiritual.

“Anak yang luar biasa dididik oleh orangtua yang luar biasa. Namun orangtua harus tetap mengharap pertolongan Allah,” ujar pria kelahiran Jombang ini.

Orang yang yakin bahwa Allah akan selalu menolongnya menjalani kehidupan dengan ikhlas. Ini menjadi inti ketakwaan kepada Allah. Bagi orang yang ikhlas, masalah serumit apapun akan diberi Allah solusi dari jalan yang di tidak disangka-sangka.

Ketua PWM Dr dr Sukadiono MM saat memberi tausiah Ahad Pagi di Masjid Taqwa PCM Gresik (dok. sdmugres)

Sukadiono menambahkan, “Paradigma kita kebanyakan ini menganggap gaji merupakan satu-satunya sumber rezeki. Padahal dalam Islam tidak demikian. Gaji hanyalah salah satu sumber rezeki.”

Dalam mendidik anak dan membina keluarga, lanjut Sukadiono, harus senantiasa bersandar kepada Allah. Akan selalu ada jalan keluar, bahkan sering di luar ekspektasi manusia, apabila seseorang mencintai Allah di atas segalanya.

“Janganlah berputus asa. Harus selalu optimis. Kita berupaya mendidik anak dan menjaga keluarga dari api neraka harus diiringi ketauhidan dan keyakinan bahwa pertolongan Allah pasti akan datang,” tandasnya.(ab)