LENTERA RAMADAN #12 oleh Endang Suhermin, S.Ag.
***
Setiap bulan Ramadan segenap umat Islam senantiasa memanfaatkan bulan Ramadan untuk meningkatkan amal ibadah, baik pada siang hari maupun malam hari. Sehingga, intensitas dan motivasi umat Islam dalam menimba dan menumpuk amal ibadah cenderung meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan usia yang makin bertambah.
Bulan Ramadan begitu banyak fadilahnya bagi siapa yang menghiasinya dengan berbagai amal ibadah. Kita berkesempatan mendapat ganjaran pahala berlipat ganda tanpa ada ukuran yang pasti karena Allah sendiri yang telah berjanji akan memberikan ganjaran bagi yang beramal ibadah pada bulan Ramadan. Dengan dua motivasi melaksanakan puasa, pertama karena iman dan kedua mengharapkan rida Allah Swt.
Di tengah intensitas meningkatnya amal ibadah bagi umat Islam di bulan Ramadan, alangkah idealnya jika intensitas doa mengiringi ibadah yang kita kerjakan. Ibadah dan doa merupakan rangkaian yang semestinya merupakan satu paket yang perlu disinergikan antara ibadah dan doa.
Doa adalah ungkapan yang disampaikan kepada Allah dengan menyadari kelemahan diri, berharap permintaan dikabulkan. Secara teologis, berdoa adalah ibadah. Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad saw. menerangkannya.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.“ (Q.S. Al-Mukminun: 60)
وَعَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِنَّ اَلدُّعَاءَ هُوَ اَلْعِبَادَةُ. رَوَاهُ اَلْأَرْبَعَةُ وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ
Dari Nu’man Ibnu Basyir Radhiallaahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda: “Sesungguhnya doa adalah ibadah.” (Riwayat Imam Empat. Hadits shahih menurut Tirmidzi)
Selanjutnya, doa mempunyai eksistensi dan kekuatan yang sangat dahsyat. Doa mampu menembus ruang angkasa, tembok yang kukuh, lautan yang luas dan dalam, jurang yang terjal sekalipun. Apapun bentuk kesulitan yang dihadapi jika kita berusaha maksimal diiringi dengan doa, insyaallah mampu ditembus dengan apa yang disebut doa, lantaran begitu dahsyatnya keampuhan doa itu sendiri.
Doa adalah bentuk komunikasi verbal yang terjadi antara Tuhan dan manusia. Hubungan antara keduanya pun tidak bersifat sepihak. Walaupun, terkadang manusia akan mengambil inisiatif dan berusaha melakukan komunikasi dengan Tuhan melalui isyarat bahasa.
Di dalam komunikasi di antara keduanya, tecermin bukti ketundukan manusia kepada Tuhan serta pengakuan atas kelemahan dan juga ketidakberdayaan manusia di hadapan Tuhan. Selain itu, terdapat juga suatu keharuan, rasa penyesalan, harapan, keinginan, serta kepasrahan yang dilakukan secara totalitas dari orang yang berdoa kepada Tuhan.
Dengan kata lain, orang yang banyak berdoa akan mulia. Sebaliknya orang yang enggan berdoa, maka akan menjadi hina dina.
Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim: “Tidak ada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah Swt. selain dari “berdoa” kepada-Nya, sedang kita dalam keadaan lapang.”
Mengapa kita harus berdoa?
Bukankah tanpa berdoa pun Allah sudah tahu apa yang kita inginkan? Mengapa kita harus menceritakan segala apa keluhan kita pada Allah? Bukankah tanpa kita bercerita pun Allah lebih mengetahui permasalahan yang kita hadapi? Bukankah Allah Mahatahu lahir dan batin makhluk-Nya.
Karena kita butuh Allah. Kita tahu bahwa Allah-lah Dzat Yang Maha Perkasa. Dia-lah tempat kita mengadukan segala permasalahan kita. Ya, memang benar. Tanpa kita bercerita pun Allah tahu apa yang terjadi dengan kita. Tapi dengan doa-lah, rasa optimisme kita dalam menyelesaikan masalah akan muncul. Karena kita telah berpasrah kepada Allah dalam doa-doa kita.
Ajaran agama Islam memerintahkan kepada kita untuk berusaha semaksimal mungkin diiringi dengan ibadah dan doa baru setelah itu kita tawakkal kepada Allah Swt. Lebih- lebih di bulan Ramadan yang penuh dengan berkah ini.
Penulis