KABARMUGRES – Selepas salat Jumat (12/8) ditunaikan, di halaman Kampus A SD Mugres mulai berdatangan siswa berseragam kepanduan Hizbul Wathan (HW) lengkap dengan hasduk dan topi. Mereka menggendong tas ransel yang lumayan tebal.
Di tangan mereka terjinjing berbagai peralatan. Ada yang menjinjing kompor portabel, tikar, bekal makanan, peralatan salat, dan lain-lain.
Para siswa ini merupakan anak-anak kelas 5 yang bersiap mengikuti perkemahan. Dengan tajuk Kemahiran HW (Kemah Akhir Pekan Hizbul Wathan), para siswa terlihat antusias mengikuti.
Endang Suhermin selaku ketua panitia Kemahiran HW menuturkan, “Siswa sangat menanti-nanti kegiatan ini. Hal itu ditandai salah satunya dengan telah hadirnya mereka pada sekitar pukul 13.00, satu jam lebih awal dari waktu yang ditentukan. Sepertinya sudah tidak sabar mengikuti kegiatan.”
Setelah salat Asar, upacara pembukaan digelar. Upacara ini terasa istimewa karena yang diundang hadir merupakan tokoh senior HW di Gresik, yakni H. Hilmi Aziz, M.Pd. Beliau telah malang-melintang dalam kegiatan-kegiatan kepanduan.
Ramanda Hilmi membuka acara Kemahiran HW. (dok. sdmugres)
Ramanda Hilmi menyatakan gembira dengan diadakannya perkemahan ini. Apalagi menggunakan tajuk ‘kemahiran’ yang merupakan istilah khas perkemahan HW di Jawa Timur.
“Kalian sebagai pandu HW harus aktif selama kegiatan. Jangan sia-siakan kesempatan beraktivitas di Hizbul Wathan. Insyaallah, banyak manfaat yang akan kalian dapatkan,” tutur Ramanda Hilmi.
Serunya Penjelajahan
Setelah acara pembukaan, para pandu dihadapkan pada tantangan pertama, yakni penjelajahan. Mereka harus menyusuri perkampungan penduduk hingga sampai di Kampus B SD Mugres, Jalan Harun Thohir.
Berbekal peta kecil sebagai petunjuk jalan menuju pos pertama, para pandu yang berkelompok itu bergegas berangkat. Pos pertama ditempatkan di Panti Asuhan Muhammadiyah yang lokasinya tidak jauh dari sekolah.
Di pos pertama ini diisi permainan pindah bola. Mereka harus mengalirkan bola plastik dari piring menuju piring teman di belakangnya. Begitu seterusnya sampai teman yang paling belakang. Semakin banyak bola yang ‘terselamatkan’, semakin banyak poin yang mereka dapatkan.
Permainan pindah bola di salah satu pos penjelajahan. (dok. sdmugres)
Setelah tuntas, mereka dibekali peta menuju pos kedua. Pos kedua ini berada di salah satu lapangan voli di Kelurahan Pekelingan. Di pos ini mereka bermain ingat-mengingat. Mereka harus mengingat gambar tokoh pahlawan nasional yang juga tokoh Muhammadiyah.
Beberapa kelompok terlihat kesulitan mengingat sebab kurang konsentrasi. Semakin banyak yang dapat diingat, semakin banyak pula poin yang mereka dapatkan.
Pos terakhir berada di Kampus B SD Mugres. Di sana mereka bermain puzzle. Yang mampu lebih cepat menyelesaikan tugas, mereka berhak memilih tenda yang telah disiapkan.
Semakin Malam, Semakin Seru
Salat Magrib telah ditunaikan, saatnya makan malam bersama. Seluruh peserta berjejer lurus. Makan bersama terasa lebih asyik bersama teman-teman.
Tak terasa waktu Isya telah tiba. Salat berjemaah pun segera dilakukan.
Para pandu berkumpul di lapangan jelang acara malam. (dok. sdmugres)
Setelahnya, acara semakin menarik dan istimewa karena tamu yang hadir merupakan Ketua Kwartir Wilayah Hizbul Wathan Jawa Timur. Yakni, Ramanda M. Harun Roesyiedh, M.Pd. Beliau juga merupakan pengurus Kwartir Pusat Hizbul Wathan.
Bersama Ramanda Harun, para siswa diajak bernyanyi dan bermain. Di sela-selanya materi ke-HW-an disisipkan. Dengan begitu, siswa lebih gembira menerima materi dan memahaminya. Banyak wawasan dan ilmu yang Ramanda Harun bagikan. Terutama, terkait kedisiplinan dan kemandirian.
“Sebentar lagi kalian akan naik tingkat. Dari pandu athfal menuju pandu pengenal. Artinya, level kalian bukan anak kecil lagi, melainkan beranjak remaja. Jadilah remaja yang tangguh, tidak cengeng, dan tidak manja. Harus disiplin dan mandiri. Setuju?” ujar Ramanda Harun penuh semangat dibarengi teriakan setuju dari para siswa.
Ramanda Harun asyik bercengkerama dengan siswa. (dok. sdmugres)
Usai materi ke-HW-an, Bunda Endang Suhermin memandu acara kuis cerdas cermat semangat. Beberapa siswa yang awalnya terlihat mulai mengantuk seketika bersemangat lagi. Apalagi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sangat menantang.
Ramanda dan Bunda yang hadir bergantian memberi pertanyaan untuk mereka jawab di kertas. Termasuk pula Bapak-Ibu Komite SD Mugres yang juga hadir pada malam itu. Kelompok yang mampu menjawab dengan benar, poin berlipat-lipat mereka dapatkan.
Sarapan Pagi Bikin Sendiri Ternyata Asyik
Esok harinya, Sabtu (13/8) siswa diberi kesempatan bersantai di alun-alun kota. Jaraknya tidak jauh dari lokasi Kampus B. Di sana mereka menikmati udara pagi dengan tenang.
Acara dilanjutkan dengan menyiapkan sarapan pagi. Setiap kelompok bekerja sama menyiapkan sendiri. Panitia hanya menyediakan nasi, sayur mentah, dan lauk.
Peserta menyiapkan sendiri sarapan pagi mereka. (dok. sdmugres)
Pada mata acara ini kemandirian dan kerja sama tim sangat dibutuhkan. Peserta yang memiliki jiwa kepemimpinan secara alami akan nampak. Hampir tidak terlihat yang bermalas-malasan. Mereka sangat antusias, walaupun rangkaian acara sudah mendekati akhir.
Dalam acara penutupan, Ramanda Harun hadir kembali. Kali ini khusus untuk melantik para peserta naik level menjadi pandu pengenal. Hasduk berpita kuning wajib dengan dengan yang berpita merah-putih.
Sejak saat itu, kesadaran menuju balig mulai ditanamkan. Setiap siswa diharapkan semakin meningkatkan jiwa kemandirian, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab. Dengan begitu, sifat-sifat kekanak-kanakan perlahan akan hilang.
“Kini kalian adalah pandu pengenal yang wajib bertanggung jawab pada diri sendiri. Urusan beribadah, belajar, dan bermain harus kalian atur serapi mungkin. Harus tahu prioritasnya,” tutur Ramanda Harun.□(ab)
Ramanda Harun memberi nasihat dan motivasi saat upacara penutupan. (dok. sdmugres)
Peliput: Abizar Purnama, S.S.