Kunjungi WGK, Siswa SD Mugres Antusias Membatik

Passus Siap Grak Kawal Penghimpunan Donasi Palestina
November 3, 2023
SD Mugres Sampaikan Pesan ‘Penjajahan Harus Dihapuskan’ melalui Teatrikal
November 16, 2023

Proses penjemuran batik karya siswa kelas IV SD Mugres (dok. sdmugres)

KABARMUGRES – 127 siswa kelas IV SD Muhammadiyah Kompleks Gresik (SD Mugres) mengunjungi Wisata Giri Kuno (WGK). Kunjungan yang bertajuk pembelajaran di luar kelas (outdoor activity) dilakukan pada Rabu (8/11/2023).

Dipilihnya Wisata Giri Kuno yang berlokasi di kawasan Giri, tepatnya di wilayah RT 14 RW 04 Desa Giri Kebomas Gresik ini bukan tanpa sebab. Tema pembelajaran yang saat ini diikuti oleh siswa yakni Mengenal Kearifan Lokal (Sejarah dan Budaya Gresik) cocok dengan lokasi tersebut. Hal ini berkaitan dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka yang diikuti oleh siswa kelas IV.

Koordinator pelaksana, Ely Safanah SSi menuturkan, mempelajari sejarah dan budaya suatu daerah dapat dimulai dengan mengunjungi tempat bersejarah serta mempelajari kebudayaan daerahnya.

“Mengunjungi WGK menjadi langkah yang tepat guna memudahkan pemahaman siswa tentang sejarah dan budaya Gresik,” ungkap Ely.

Siswa kelas IV SD Mugres praktik membatik di Wisata Giri Kuno Gresik (dok. sdmugres)

WGK menghidupkan memori sejarah kerajaan Giri Kedaton yang pernah jaya di masanya dalam persebaran agama Islam di tanah Jawa, khususnya di Kabupaten Gresik. Terdapat banyak ornamen bangunan yang menyuguhkan beberapa replika pada zaman Giri Kedaton. Selain bangunan inti berupa pendapa atau joglo sebagai replika pusat dakwah Sunan Giri di Giri Kedaton, juga ada sumur gemuling, gazebo, jublang (kolam mandi), dan pasar gede.

“Selain sejarah Kerajaan Giri Kedaton, anak-anak juga penasaran dengan kebudayaan Gresik. Mereka diajak untuk membatik bersama ibu-ibu Komunitas Batik Korasi Giri,” tutur Ely.

Batik Tulis Korasi Giri merupakan salah satu warisan budaya leluhur yang perlu dilestarikan. Para siswa terlihat antusias saat melakukan kegiatan membatik. Mereka dipandu oleh petugas WGK Fathus Syakur dan Libiya Mufidah bersama ibu-ibu Komunitas Batik Korasi Giri.

Para siswa yang dibentuk menjadi beberapa kelompok disediakan seperangkat alat membatik. Kompor, wajan kecil, canting, bidangan, pewarna, kain, dan malam khusus untuk membatik. Fathan El Fatih Reziq Hanani, salah satu siswa IV mengatakan bahwa ia baru tahu cara tradisional membuat batik tulis.

“Seperti melukis di atas kain,” kata Fathan.

Setelah motif batik sudah terlukis di atas kain, selanjutnya dilakukan proses pewarnaan dan penjemuran. Setelah diberi warna, motif batik yang telah dibuat oleh para siswa SD Mugres terlihat semakin cantik.(ven)

Dilansir pula di PWMU.CO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *