Mantan Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jatim Kuatkan Ideologi Bermuhammadiyah bagi Guru-Karyawan

Dikdasmen PCM Gresik Gelar Baitul Arqam bagi Guru dan Karyawan
April 27, 2022
Rasulullah Membaca Ini Seratus Kali Tiap Hari
April 28, 2022

M. Khoirul Abduh saat menyampaikan materi ideologi ber-Muhammadiyah. (dok. sdmugres)

MUGRES – Dalam rangka mengisi bulan Ramadan, Majelis Dikdasmen PCM Gresik menggelar Pesantren Kilat Baitul Arqam (PKBA). Acara ini dihadiri oleh guru dan karyawan SD Muhammadiyah Kompleks Gresik, SMP Muhammadiyah 1 Gresik, TK Aisyiyah 1 Gresik, dan TK Aisyiyah 24 BP Wetan Gresik.

Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jombang, Mohammad Khoirul Abduh, S.Ag., M.Si. diundang sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan yang dilaksanakan pada Senin (25/4) di Kampus A SD Mugres, Jalan KH Kholil 90 Gresik.

Mas Abduh, sapaan akrabnya, selaku narasumber utama menyampaikan materi yang bertajuk “Penguatan Ideologi Guru Muhammadiyah dan Tantangannya”.

Mantan Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur ini menyebutkan bahwa, “Muhammadiyah adalah gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar, berakidah Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan hadis, serta bekerja untuk mewujudkan masyarakat utama, adil dan makmur, serta diridai Allah Swt.”.

Dalam inti materinya, beliau menyampaikan bahwa ideologi (pandangan hidup) dalam bermuhammadiyah merupakan suatu keyakinan atau cita cita dan perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Mas Abduh juga memaparkan isi kandungan dalam ideologi Muhammadiyah. Di antaranya adalah paham Islam dalam bermuhammadiyah, hakikat Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, misi, fungsi, dan strategi dakwah Muhammadiyah.

 “Peneguhan ideologi Muhammadiyah harus dijadikan misi untuk kepentingan Muhammadiyah,” ujarnya, “karena Muhammadiyah sebagai gerakan Islam mempunyai tujuan amar makruf nahi mungkar serta tajdid, baik di dalam maupun di luar Muhammadiyah.”

Lanjutnya, untuk terlaksananya muamalat duniawi yang berkaitan dengan pengolahan dan pembinaan masyarakat yang berdasar pada ajaran agama Islam, gerakan ini perlu dijadikan sebagai tujuan untuk beribadah karena Allah Swt.

“Sebagai kader Muhammadiyah yang ditugaskan di AUM (amal usaha Muhammadiyah) pendidikan, kita harus memiliki ideologi Muhammadiyah yang teguh karena di Muhammadiyah bekerja merupakan salah satu ibadah yang harus dilakukan dengan hati yang sabar dan ikhlas,” tuturnya.

Banyak sekali kader Muhammadiyah yang menjalankan tugasnya bukan untuk tujuan Muhammadiyah, melainkan sekadar memenuhi materi di dunia. Untuk itu, perlu ditanamkan kembali ideologi dalam bermuhammadiyah yang harus dimulai dengan membina anggota Muhammadiyah dengan melaksanakan program pembinaan terkait ideologi yang tersistem.

Di sela-sela penyampaian materinya, Mas Abduh juga menjelaskan langkah-langkah dalam meneguhkan ideologi Muhammadiyah, terutama untuk peserta PKBA yang hadir siang itu. Beberapa langkah tersebut adalah:

  1. meningkatkan usaha penanaman dan pengamalan paham Islam melaui Muqadimah Anggaran Dasar, matan kepribadian, khittah perjuangan, AD/ART dalam Muhammadiyah, dan lain lain.
  2. konsolidasi amal usaha agar tidak terlepas dari komitmen dan kewajiban mengemban misi dalam persyarikatan
  3. menyelenggarakan kaderisasi
  4. membangkitkan etos jihad fi sabilillah

Peneguhan ideologi dalam Muhammadiyah merupakan suatu tuntutan dalam gerakan Muhammadiyah untuk membangun sistem, solidaritas, arah mobilitas anggota, dan strategi perjuangan sesuai dengan prinsip Muhammadiyah yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan Sunnah, AD/ART Muhammadiyah, Keputusan Muktamar dan Tanwir, Kebijakan kebijakan persyarikatan, SK PPM  Nomor 149/KEP/1.0/B/2006 tentang konsolidasi organisasi dan amal usaha Muhammadiyah.

“Muhammadiyah sudah memiliki pedoman untuk menjalani kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga masyarakat, berorganisasi, mengelola amal usaha, mengembangkan seni budaya yang menunjukkan prilaku uswah hasanah (teladan yang baik) dengan tetap bersandar pada Al-Qur’an dan Al Hadits tanpa tambahan dan perubahan dari manusia,” jelas Mas Abduh yang menyampaikan materi relatif mendalam ini, namun dengan bahasa yang ringan.

Pemikiran Muhammadiyah disebut sebagai manhaj (jalan terang) karena pemikiran tersebut mengandung pokok gagasan yang tersistem sebagai keyakinan, pemikiran dan tindakan yang didalamnya terkandung paham metodologi berpikir untuk melakukan sesuatu.

Tidak mudah memang menjadi kader Muhammadiyah karena kita hidup di era serba modern yang memiliki banyak tantangan.

Mas Abduh mengutip tulisan Prof. Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah, bahwa ada empat tantangan dalam bermuhammadiyah, yaitu:

  1. Muhammadiyah berhadapan dengan realitas dunia baru media dan pengembangan teknologi yang berpengaruh pada pola pikir dalam berdakwah
  2. berhadapan dengan realitas paham keagamaan yang berkembang, baik yang ekstrem kanan dan kiri yang juga beririsan dengan paham Muhammadiyah
  3. Muhammadiyah juga berhadapan dengan dinamika perkembangan multikulturalisme (paham hak asasi manusia, demokrasi, toleransi, dan pluralisme)
  4. Muhammadiyah berhadapan dengan kehidupan global, baik ekonomi, politik, dan budaya yang tidak bisa dicegah.

Harapannya, dengan meneguhkan ideologi dalam bermuhammadiyah, kita bisa bersama-sama saling menguatkan untuk melaksanakan misi Muhammadiyah dan menghadapi tantangan yang ada. Namun demikian, harus dengan tetap mengedepankan sikap yang sesuai dengan hukum-hukum Islam tanpa menolak arus perkembangan zaman.

Dalam penutupan materinya, Mas Abduh juga menyampaikan bahwa “Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang memiliki aset terbesar di dunia. Untuk itu, penguatan Ideologi harus benar-benar dikuatkan tidak sekadar diyakini dan dipahami oleh setiap kader Muhammadiyah, tetapi juga diperlukan implementasi sehingga membentuk sikap dan tindakan yang sejalan dengan ideologi tersebut di seluruh lini persyarikatan,” tutupnya mengakhiri.

Semoga apa yang telah disampaikan oleh Mas Abduh mampu menggugah girah seluruh guru dan karyawan dalam bermuhammadiyah. Karena seorang guru merupakan salah satu tombak jalannya kaderisasi yang ada di Muhammadiyah. (syf)

Peliput : Syifaul Fuadiyah Sukmasari, S.Pd.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *