MUGRES – Terlihat seorang bocah laki-laki bermain riang di sela waktu istirahat sekolah. Seperti kebanyakan anak kelas 2 lain, bocah ini ceria dan senang bergaul. Namanya Fathan El Fatih Reziq Hanani. Akrab disapa Fathan. Bocah yang lahir di bulan September 2014 ini memiliki keistimewaan. Ia tak canggung tampil di panggung. Bahkan, ia begitu luwes saat berada di depan kamera.
Kemahirannya ini terutama saat tampil membawakan pidato. Lebih-lebih yang bertopik keagamaan. Sebagaimana seorang dai. Ya, betul. Fathan bisa disebut seorang dai cilik.
Berdasarkan penuturan dari ibunda Fathan, Bunda Sukawati, Fathan mulai belajar berdai kisaran usia 4 tahun, ketika masih tingkat PAUD. Saat itu Bunda Sukawati masih aktif sebagai guru sebuah kelompok bermain anak muslim.
Awalnya, Fathan sering diajak mengajar sehingga dia terbiasa bertemu dengan banyak orang dan anak sebayanya. Karena sering berinteraksi dengan banyak orang, Ia tak takut berbicara dengan orang lain. Anak ketiga pasangan Hanan Cahya Adi dan Sukawati ini termasuk anak yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
Suatu hari ada lomba pildacil (ajang lomba pemilihan dai cilik), Bunda mengajarinya menghafal beberapa kalimat. Ternyata, dia mampu menirukan, baik kata-kata maupun gerakan. Dengan teks pildacil yang sangat sederhana, dia mulai berani berbicara di atas panggung. Alhamdulillah, tak disangka Fathan berhasil meraih juara 2.
Semenjak itu setiap ada kegiatan hari besar Islam, seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. ataupun Isra’ Mikraj, Fathan diikutsertakan berpartisipasi dalam lomba dai cilik.
Walaupun demikian, Fathan termasuk tipe anak yang tidak mudah berkonsentrasi. Bila dia menghafal harus benar-benar fokus. Namun, dia dapat menghafal dengan cepat bila diulang-ulang secara rutin.
“Di satu sisi, ini salah satu kendala yang dihadapi karena saat itu saya jarang berada di rumah,” ungkap Bunda Sukawati.
Untuk mengatasi masalah itu, akhirnya diputuskan sepulang sekolah, Bunda mengajaknya ikut serta dalam kegiatan sehari-hari.
“Saya buatkan rekaman suara saya untuk didengarkan melalui headset. Ia bisa mendengarkannya saat di jalan di atas sepeda motor maupun di tempat saya mengajar,” imbuh Bunda.
Semakin bertambahnya usia, Fathan mulai mampu membuat kalimat sendiri jika dia lupa teks pildacilnya. Ia mulai belajar memahami isi teks pildacilnya sehingga dia bisa mengolah kata dengan maksud yang sama.
Tahun-tahun selanjutnya ibarat tanaman yang berbuah. Hasil dari ikhtiar dan doa selama ini. Misalnya, tahun 2019 Fathan mengikuti lomba pildacil yang diadakan oleh BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) di Dukun, Gresik. Alhamdulillah mendapatkan juara 2 tingkat kabupaten.
Pada tahun 2020 Fathan disekolahkan di SD Muhammadiyah Kompleks Gresik. Bagi orang tuanya, SD Mugres merupakan sekolah yang tepat untuk mengembangkan bakat anaknya. Di tahun ini pula ia mengikuti lomba pildacil tingkat kecamatan Gresik. Lomba ini diadakan oleh FKPQ (Forum Komunikasi Pendidikan Al-Qur’an). Fathan pun juga mendapatkan juara 2.
Tahun 2021 Fathan mengikuti lomba pildacil tingkat kabupaten yang diadakan oleh SD Irada Gresik. Tak disangka ia mendapatkan juara 1. Tahun 2022 ini mengikuti lomba pildacil tingkat Kecamatan Kebomas, Fathan menyabet juara 2.
Fathan menyabet juara 2 Pildacil se-Jatim dalam even yang diadakan oleh MBS Jombang (dok. sdmugres)
Naik level berikutnya, pada bulan Maret ini sekolah mengikutkannya dalam lomba pildacil tingkat Jawa Timur. Even ini diadakan oleh MBS (Muhammadiyah Boarding School) Jombang. Lewat jerih payah dan izin Allah Swt., alhamdulillah Fathan meraih juara 2.
Bunda Sukawati menuturkan, “Sebagai orang tua tentunya senang bila melihat anaknya berprestasi. Namun, yang lebih utama adalah harapan orang tua ingin prestasinya ini menjadikan dia mempunyai nilai manfaat. Baik bagi dirinya sendiri maupun orang di sekitarnya.”
Begitulah sekelumit tentang ananda Fathan. Tentu ada usaha keras di balik berbagai juara yang diraihnya. Bukan diam bermalas-malasan. Dan tentunya, juga ada doa tulus dari kedua orang tua. Kedua hal ini dapat dicontoh oleh teman-teman.
Bahwa siapapun yang bersungguh-sungguh kelak akan mendapatkan apa yang diharapkan, man jadda wajada. Dengan begitu, Allah Swt. akan membukakan jalan menuju kesuksesan, insyaallah.□(syf)
Peliput: Syifaul Fuadiyah Sukmasari, S.Pd.