LENTERA RAMADAN #7
***
Semua orang pasti menginginkan masuk surga. Namun, untuk masuk surga tentu tidak mudah, ada banyak tantangan keimanan yang perlu kita hadapi. Kita bisa belajar dari kisah para sahabat Nabi Muhammad saw. yang dijamin Allah Swt. masuk surga. Mereka telah mengalami berbagai ujian keimanan dan jihad di jalan Allah.
Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda,
“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai antarsesama. Maukah kalian, aku tunjukkan suatu perbuatan jika kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai, yaitu tebarkan salam di antara kalian.” (HR Muslim)
Allah memberikan jaminan surga kepada para sahabat Nabi karena dedikasi mereka untuk Islam yang besarnya melebihi gunung menjulang.
Berikut para sahabat nabi yang dijamin Allah Swt. masuk surga beserta kisah singkatnya:
Kisah pertama sahabat Nabi Muhammad saw. yang dijamin masuk surga adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Beliau merupakan bagian dari assabiqunal awwalun, yakni orang-orang pertama yang masuk Islam. Sahabat yang selalu mendampingi Rasulullah berdakwah, menyiarkan agama Islam.
Abu Bakar terkenal sebagai pribadi yang lembut dalam bertutur kata, penyabar, juga dermawan yang membebaskan 70 budak. Rasulullah memberikan gelar “Ash-Shiddiq” kepada Abu Bakar, yang memiliki arti “berkata benar”.
Abu Bakar juga menemani perjalanan hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah. Walau mengalami ancaman bahaya dibunuh oleh kaum kafir Quraisy, Abu Bakar tetap setia mendampingi Rasulullah. Saat Rasulullah sakit, Abu Bakar ditunjuk oleh Nabi Muhammad untuk menggantikannya sebagai imam salat.
Ketika Rasulullah meninggal dunia, banyak para sahabat yang tidak percaya atas kematian Rasulullah. Namun, hanya Abu Bakar satu-satunya yang mengingatkan bahwa Rasululllah juga seorang manusia, sama halnya seperti mereka.
Abu Bakar melanjutkan kepemimpinan Rasulullah sebagai khalifah umat muslim. Saat menjadi seorang khalifah, Abu Bakar tetap berada di jalan yang lurus, gigih untuk melindungi Islam, juga memerangi kaum yang murtad.
Sahabat Nabi berikutnya yang dijamin masuk surga adalah Umar bin Khattab. Dedikasi Umar untuk Islam sangat besar dalam hidupnya. Pada awal Islam hadir di Makkah, Umar sempat berniat untuk membunuh Nabi Muhammad saw.
Namun, setelah mendengar saudarinya membacakan ayat Allah, Umar yang cerdas dan rasional dapat menilai bahwa kalimat yang dibacakan oleh saudarinya bukanlah ciptaan manusia. Alih-alih membunuh Nabi Muhammad, Umar bin Khattab menghampirinya untuk memeluk agama Islam secara sadar.
Setelah memeluk agama Islam, Umar menjadi orang yang paling berani dan tidak segan mengangkat pedang untuk membela kebenaran ajaran Islam. Umar juga menjadi orang yang paling berani memberikan gagasan dan kritik kepada Rasulullah. Nabi Muhammad saw. memberikan gelar “Al-Faruq” yang memiliki arti “pembeda antara yang benar dan yang salah”.
Setelah Abu Bakar wafat, Umar melanjutkan posisi Khalifah. Sebagai pemimpin Islam, Umar bin Khattab selalu totalitas menjalankan perannya. Membuat berbagai sistem baru untuk pembangunan masyarakat Islam dan kesejahteraan rakyatnya.
Bahkan, ketika wabah melanda, Umar rela tidak makan dan mendahulukan rakyatnya untuk makan. Kepemimpinan Umar dapat membuat syiar Islam meluas hingga sepertiga penduduk dunia.
Utsman bin Affan masuk ke dalam kategori para sahabat Nabi Muhammad saw. yang dijamin masuk surga. Beliau menjadi khalifah ketiga setelah Umar bin Khattab wafat. Utsman terkenal sebagai saudagar yang sangat kaya di Makkah. Walaupun kaya, Utsman sangat dermawan, memiliki tutur kata yang baik, serta banyak membelanjakan hartanya untuk zakat, sedekah, dan infak.
Di masa kepemimpinan Utsman, Islam semakin mengalami kemajuan. Di antaranya, Utsman membangun angkatan laut Islam pertama, dan memperluas daerah syiar Islam. Mengumpulkan mushaf Al-Qur’an yang berbeda, kemudian menyusun satu mushaf yang disepakati digunakan bersama hingga saat ini.
Lalu, Utsman adalah sosok yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Salah satunya ia mewakafkan sumur agar masyarakat bisa minum dan menggunakan air saat kekeringan. Sumurnya bahkan masih ada sampai sekarang dan berfungsi. Hebat, kan!
Orang kedua yang memeluk Islam setelah Khadijah merupakan Ali bin Abi Thalib. Allah menjadi Ali masuk ke dalam golongan sahabat Nabi dijamin masuk surga. Sebab, Ali telah mempelajari Islam dari usianya yang terbilang anak-anak. Belajar langsung kepada Rasulullah. Kesetiaannya terhadap Islam tidak perlu diragukan lagi, Ali tidak pernah sekalipun absen dari perang-perang yang berlangsung untuk membela Islam.
Ketika Rasulullah berhijrah, Ali menyamar menjadi Nabi Muhammad dengan tidur di atas tempat tidurnya. Sehingga, kaum kafir Quraisy menyangka Nabi Muhammad masih berada di dalam rumahnya.
Ketika kaum kafir Quraisy hendak menyerang Nabi Muhammad, ternyata mereka menemukan Ali yang berada di tempat tidur. Sia-sia mereka menunggu semalaman untuk membunuh Nabi Muhammad.
Akhirnya, mereka meninggalkan Ali. Tiga hari kemudian, Ali menyusul pergi hijrah ke Madinah seorang diri. Bersembunyi pada siang hari, dan melanjutkan perjalanan pada malam hari. Betapa setianya Ali kepada Rasulullah, sehingga dengan tulus melakukan tugasnya.
Setelah Utsman meninggal, terjadi kekosongan kepemimpinan Islam dalam beberapa waktu, kemudian Ali diusulkan menjadi Khalifah selanjutnya. Semasa kepemimpinannya mengalami banyak tantangan, sebab banyak sekali pemberontakan dari kelompok yang terpecah dengan pemikiran masing-masing. Ali bin Abi Thalib merupakan orang terakhir dalam Khulafaur-rasyidin. (dinukil dari zakat.or.id)