Menggapai Gelar Insan yang Bertakwa

Dia yang Berjiwa Sederhana dan Luhur Budinya
April 18, 2022
Keutamaan dan Amalan Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadan
April 20, 2022

(Foto: freepik.com)

LENTERA RAMADAN #18 oleh Sukarto, M.Pd. (guru Ismuba SD Mugres)

***

Secara berkala tiap tahun datang Bulan Ramadan, saat itu pula kita diperintahkan melaksanakan puasa serta amalan-amalan lain, baik yang wajib maupun sunah. Apakah amalan-amalan yang kita lakukan selama ini sudah kita lakukan secara benar, maksimal, dan ikhlas? Tentunya, jawaban ada pada diri kita masing-masing.

Amalan yang dilakukan di Bulan Ramadan pahalanya dilipatgandakan oleh Allah Swt. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berusaha untuk melaksanakan dengan sungguh-sungguh dan hanya mengharap rida dari Allah semata.

Sebagai orang mukmin, kita diperintahkan oleh Allah Swt. untuk berpuasa. Dengan tujuan tiada lain adalah agar kita semua menjadi orang yang bertakwa. Yaitu, melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan apa yang dilarang oleh-Nya.

Adapun ciri-ciri orang yang bertakwa sebagaimana firman Allah Swt. pada surat Ali Imran 133-135 yang berbunyi

۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.

Dari ayat di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, yaitu orang yang berinfak, baik dalam keadaan lapang maupun sempit, dalam keadaan kelebihan maupun kekurangan.

Di samping mengeluarkan zakat sebagai kewajiban dari harta kekayaan yang dimilikinya, juga mengeluarkan sebagian hartanya untuk berinfak dan bersedekah. Di bulan Ramadan yang mulia ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengamalkannya.

Sedangkan, orang yang tidak mau mengeluarkan sebagian hartanya untuk zakat, infak dan sedekah termasuk golongan orang yang kikir, orang yang demikian ini bukanlah golongan orang bertakwa.

Kedua, orang-orang mampu menahan amarah. Orang yang bertakwa adalah yang tidak gampang dikuasai oleh nafsu amarah. Pada saat marah orang tidak bisa membuat sebuah keputusan dengan tepat, karena yang berbicara adalah nafsunya bukan akalnya.

Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran yang luar biasa agar kita terhindar dari sikap marah. Di bulan Ramadan ini waktu yang tepat untuk melatih kesabaran kita, bersamaan dengan melakukan ibadah puasa.

Ketiga, yaitu memaafkan orang lain. Orang yang melakukan kesalahan karena melanggar perintah maupun larangan Allah dosanya bisa diampuni jika bertaubat dan memohon ampun kepada Allah. Namun, kesalalahan seseorang kepada orang lain merupakan dosa yang berhubungan dengan sesama, sehingga Allah tidak akan mengampuni dosanya sebelum orang yang bersalah meminta maaf atau orang yang disakiti telah memberi maaf kepada yang bersangkutan.

Oleh karena itu segeralah meminta maaf bila telah melakukan kesalahan atau menyakiti orang lain. Di saat mengakhiri bulan Ramadan ada saat yang bisa kita manfaatkan untuk saling memaafkan jika selama ini belum sempat meminta maaf, yaitu pada Hari Raya Idulfitri.

Keempat, adalah orang yang senantiasa berbuat kebaikan. Orang-orang yang bertakwa hendaknya selalu melakukan kebajikan dan meninggalkan kemungkaran. Karena kemungkaran akan menimbulkan mudarat. Oleh karena itu, di bulan Ramadan ini hendaklah kita berupaya untuk melakukan pebuatan yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan.

Kelima, adalah orang-orang yang apabila melakukan kesalahan, melakukan perbuatan keji, menzalimi diri sendiri, hendaklah segera mengingat Allah, dan segera istigfar, memohon ampun atas dosa-dosanya kepada Allah. Yang demikian ini adalah ciri dari orang-orang yang bertakwa.

Di bulan Ramadan ini bisa kita manfaatkan untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah. Mengingat bulan Ramadan adalah bulan penuh ampunan.

Dengan memahami ciri-ciri orang yang bertakwa. Semoga kita bisa menggapai takwa yang sebenar-benarnya. Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan iman kepada kita. Dan, semoga kita termasuk golongan orang-orang yang bertakwa. Aamiin.

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *