Mulianya Menghormati Orang yang Berpuasa

Jangan Lupa Tunaikan Zakat Fitri
April 30, 2022
Kisah Sahabat Rasulullah dengan Amal Kebaikan yang Istimewa
May 1, 2022

(foto: mrsiraphol @freepik)

LENTERA RAMADAN #29 oleh Nila Khumairoh, S.Pd. (guru kelas dan Ismuba SD Mugres)

***

Sering kali kita menjumpai orang-orang yang makan dan minum saat di bulan Ramadan. Bahkan, ada dari mereka yang tidak malu makan dan minum di tempat keramaian saat orang-orang muslim lain sedang menjalankan ibadah puasa.

Di Indonesia ada berbagai macam agama dan budaya. Kita sebagai warga negara harus saling menghargai dan menghormati, terutama sesama kaum muslim.

Namun, sangat disayangkan banyak saudara kita yang tidak menghargai dan menghormati dengan makan dan minum di depan orang yang sedang berpuasa. Apalagi, dengan berniat menggoda dan bercanda, lalu mengajak orang tersebut untuk membatalkan puasa. Tindakan tersebut tentunya sangat tidak terpuji dan berdosa.

Dahulu kala ada seorang majusi (penyembah api) masuk surga karena menghormati umat Islam yang sedang menjalankan puasa. Seorang majusi ini memiliki seorang anak.

Pada suatu hari anak majusi ini makan di tengah pasar. Ia tidak mengetahui bahwa hari itu adalah bulan Ramadan, seluruh umat Islam menjalankan ibadah puasa.

Mengetahui hal itu sang ayah memarahi anaknya, bahkan memukulnya.

“Seharusnya engkau pandai menghormati umat islam yang sedang menjalankan puasa, tapi mengapa kamu tidak tahu diri dengan cara makan di tengah pasar?”

Setelah mendapatkan peringatan keras dari ayahnya, anak majusi ini sudah tidak lagi makan di siang hari Ramadan secara terbuka di muka umum.

Sampai suatu hari orang majusi tersebut meninggal dunia. Pada suatu malam ada seorang ulama tengah bermimpi bertemu dengan orang majusi tersebut. Dalam mimpinya, ia melihat bahwa orang majusi itu sedang berada di suatu istana yang megah di surga.

Merasa penasaran ulama itu memberanikan diri untuk bertanya, “Mengapa engkau masuk surga? Bukankah engkau seorang majusi?”

Orang majusi itu menjawab “Ya, betul. Tetapi, saat tibanya waktu kematian, aku mendengar suara di atasku ‘Wahai, malaikat-malaikat-Ku, janganlah kalian biarkan orang itu sebagai majusi. Muliakanlah dia dengan keislaman karena dia telah menghormati bulan Ramadan.”

Ternyata, sebelum meninggal orang majusi itu telah mendapat hidayah dari Allah Swt. sehingga meninggal dalam keadaan Islam. Masyaallah.

Begitulah kemuliaan orang yang menghormati orang berpuasa. Apalagi kita seorang muslim sebaiknya kita selalu menjalankan ibadah puasa, kecuali bagi yang uzur, jelas sangat besar pahala kemuliaan yang kita dapat.

Dalam sebuah hadis qudsi menyebutkan

عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Bahwa Allah Swt. berfirman, ‘Seluruh ibadah anak Adam untuk mereka sendiri, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR Bukhari & Muslim).

Semoga kita semua menjadi orang-orang yang beruntung bisa mendapatkan kemuliaan di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Aamiin.

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *