Pelajari Kegiatan Produksi dan Distribusi, Siswa Kelas 6 Kunjungi Rumah Usaha Sinom

Adab Sebelum Tidur di Malam Hari
September 20, 2022
Matangkan Tarbiyatul Aulad, Komite SD Mugres Undang Ustazah Evie Silfia
September 26, 2022

Bapak Saeran menunjukkan bahan-bahan membuat minuman sinom kepada siswa kelas 6. (dok. sdmugres)

KABARMUGRES – “Sinom adalah minuman tradisional khas Jawa yang sudah ada sejak zaman kerajaan dulu. Minuman lezat ini dibuat dari campuran air, asam Jawa, daun asam muda aliassinom, gula asli, dan kunyit.”

“Jamu yang berwarna kuning gelap ini bisa disimpan selama tujuh hari setelah pembuatannya, tentu jika tidak menggunakan pengawet. Sinom ini bisa disajikan secara hangat maupun dingin dengan menggunakan es batu lho, dan keduanya masih akan terasa menyegarkan.”

Itulah pemaparan yang disampaikan oleh Bapak Saeran, pemilik usaha minuman sinom madu dengan merek Kempot. Pak Saeran merupakan mantan guru SD Mugres 1 yang kemudian melanjutkan wirausaha.

Hari Kamis, (22/9) siswa kelas 6 melaksanakan pembelajaran di luar kelas (outdoor learning). Kunjungan ke rumah usaha produksi sinom ini sesuai pada tema pembelajaran, yakni materi produksi, distribusi, dan konsumsi.

Para siswa tidak hanya mengetahui berbagai manfaat sinom. Proses produksinya pun dipelajari. Bahan baku utama yang harus disiapkan untuk membuat sinom, yaitu daun asam jawa (daun sinom) yang masih muda. Proses pembuatan jamu sinom ini sangatlah mudah dan gampang juga bahan-bahannya mudah didapat di sekitar rumah.

Menurut Pak Saeran, resep yang digunakan tidak secara khusus dipelajari, melainkan hanya berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang diwarisi secara turun-temurun dari nenek moyang. Maka pemanfaatannya menjadi tidak terbatas dalam arti tidak mengenal usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan.

Saat sesi tanya jawab, M. Firoos Hibatullah, salah satu siswa kelas 6, bertanya tentang arah distribusi minuman sinom yang dimiliki Pak Saeran.

“Saya kirimkan dengan sistem titip di warung-warung di area Gresik, Surabaya, dan Lamongan. Tidak kurang dari seribu warung yang saya titipi,” ujar Pak Saeran yang diiringi decak kagum campur heran di wajah para siswa.

“Luar biasa! Besok aku juga ingin jadi pengusaha seperti Pak Saeran,” tutur Firoos spontan.

Kegiatan outdoor learning ini diselenggarakan tidak hanya sebagai variasi pembelajaran. Lebih dari itu, dengan mengamati secara langsung objek yang dipelajari, siswa akan lebih mudah memahami dan lebih lama tersimpan di dalam memori. Dengan begitu, tujuan pembelajaran akan dicapai secara efektif.

Menurut Luluk Subaidah, kepala SD Mugres, kegiatan ini ditujukan untuk semua siswa di semua jenjang kelas. Tentunya, tujuan lokasinya berbeda-beda. Menyesuaikan tema pembelajaran yang sedang berlangsung.□(ab)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *