LENTERA RAMADAN #27 oleh Heliyatun Nisa’, M.Pd. (guru kelas dan Kemuhammadiyahan SD Mugres)
***
Allah Swt. berfirman dalam surah Ali Imran ayat 133 yang berbunyi
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.”
Memohon ampun dengan segera merupakan perintah, karena manusia bersifat lupa dan salah. Juga, bersegera menuju surga, artinya selalu melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya dan jangan ditunda menunggu saat tua, karena usia rahasia Yang Mahakuasa. Maka, bersegera memohon ampun dan berbuat kebaikan.
Istigfar maknanya meminta ampun. Istigfar sangat ditekankan dalam agama. Begitu sabar dan santunnya Allah, yang bersifat Maha Pengampun, Maha Penyayang, dan tidak pendendam, selalu memberi peluang dan kesempatan pada hamba-Nya yang akan meminta permohonan ampun terhadap kesalahan yang dilakukan.
Dengan memahami bahwa Allah bersifat Maha Pengampun, akan menghilangkan rasa salah yang selalu menghantui, yang akan membuat rasa pesimis dan rendah diri, yang sangat mengganggu dan berbahaya bagi perkembangan jiwa. Bahkan, diperintahkan untuk bersegera memohon ampun kepada-Nya.
Walau Nabi Muhammad saw. seorang utusan Allah yang dijamin dosanya dihapus, baik yang lalu dan yang akan datang, namun istigfar senantiasa beliau laksanakan. Bahkan, dalam satu hari sampai mencapai 100 kali.
Rasulullah saw. bersabda: “Bahwasanya kadang-kadang timbul perasaan yang kurang baik dalam hatiku, dan sesungguhnya aku membaca istigfar (mohon ampun) kepada Allah seratus kali dalam satu hari.” (H.R. Muslim)
Kalimat istigfar banyak macamnya. Di antaranya, yang dibaca Rasulullah saw. adalah اَسْتَغْفِرُ اللهَ ‘astaghfirullah’ (aku memohon ampun kepada Allah).
Waktu membaca istigfar yang mustajab dan utama adalah saat puasa terutama di bulan Ramadan, yakni di waktu sahur. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 17. Allah Swt. berfirman menceritakan tentang sifat ahli surga.
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِاْلأَسْحَارِ
“(Merekalah) orang-orang yang penyabar, jujur, tunduk, rajin berinfak, dan rajin istigfar di waktu sahur.”
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa ayat tersebut menunjukkan keutamaan memperbanyak istigfar di waktu sahur.
Begitu tinggi nilai istigfar, sehingga memiliki keistimewaan yaitu:
1. dilapangkan dari segala kesempitan
2. dimudahkan dari kesulitan
3. diberi rezeki tanpa diduga-duga
Dari Ibnu ’Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang membiasakan membaca istigfar, Allah akan melapangkan segala kesempitannya, dimudahkan segala kesulitannya, dan memberinya rezeki yang tanpa diduga-duga“. (H.R. Abu Dawud)
Marilah kita selalu membiasakan istigfar di sela-sela waktu kegiatan agar ketenangan selalu datang. Kita yakin istigfar juga akan melenyapkan corona sehingga pandemi Covid segera berakhir. Aamiin.