Siswa SD Mugres Belajar ke Rumah Produksi Pudak Gresik

PWMU.CO – Sebagai salah satu makanan khas Gresik, legitnya kue pudak memiliki banyak peminat. Tak terkecuali bagi siswa SD Muhammadiyah Kompleks Gresik (SD Mugres). Dalam kegiatan outdoor learning, Rabu (26/10/2022), siswa kelas I bertandang ke salah satu rumah produksi pudak yang legendaris.

Produsen pudak yang berlokasi di Jalan Karel Sadsuitubun, Gresik, Jawa Timur ituu mendadak riuh karena antusiasnya siswa kelas I SD Mugres. Sebanyak 125 siswa yang dibagi menjadi dua gelombang kunjungan. Mereka diajak mengamati secara langsung proses pembuatan pudak di toko yang telah berdiri sejak tahun 1950 ini.

Saat masuk ke toko, aroma santan dan gula seketika menyerbak. Sebagian siswa penasaran dari mana sumber aroma ini berasal. Para guru pendamping mengajak mereka masuk ke bagian belakang toko. Di sana terdapat dapur yang menjadi lokasi membuat pudak.

Rina Dwi Astuti SPd, salah satu guru yang mendampingi, mengaku agak kaget karena sebagian siswa baru tahu kalau pudak merupakan jajanan khas Gresik.

“Ada yang mengira pudak itu khas kota lain,” ungkap Rina kepada PWMU.CO.

Ia menambahkan, di toko yang kini masih dikelola oleh Suhartini, cucu Tjioe Boen Lay, pendiri toko, siswa diajak mengamati cara memasak pudak. Mulai cara membentuk ope, pelepah daun pinang yang dijadikan pembungkus, hingga penggilingan tepung, pengolahan santan, dan pencampuran bahan sesuai resep yang turun-temurun.

“Anak-anak juga mencoba mengisi ope dengan adonan kue, sekaligus memasukkannya ke dalam dandang pengukus,” imbuhnya.

Kunjungan ini terasa berkesan bagi para siswa. Hampir seluruhnya baru kali ini tahu proses membuat pudak. Tidak sedikit yang ingin mencicipi pudak yang telah matang dan masih hangat.

Siswa SD Mugres sedang menuangkan adonan pudak ke ope pembungkus di rumah produksi pudak Jalan Karel Sadsuitubun, Gresik, Jawa Timur. (dok. sdmugres/Fitri Indawati)

Ada pula siswa yang menganggap proses membuat pudak tidak rumit. Bahkan, tertantang untuk mencoba sendiri setelah melihat beberapa alat yang dipakai ia miliki di rumah.

Ketua Pelaksana Outdoor Leraning Kelas I, Kiki Rizki Amaliyah SPd, menuturkan kunjungan ini merupakan implementasi Kurikulum Merdeka. Di dalam penerapan kurikulum ini ada tahap kontekstualisasi masalah dengan lingkungan terdekat.

“Apalagi lokasi toko pudak ini tidak jauh dengan sekolah. Dengan begitu, tema kearifan lokal yang kami angkat terasa lebih mengena terhadap pengembangan wawasan para siswa,” tandasnya.(*)

Liputan Abizar Purnama

Editor Mohammad Nurfatoni