Walk the Talk: Kerjakan Apa yang Kamu Katakan

Hikmah di Balik Ujian dari Allah
March 31, 2023
Keistimewaan Anak Berkebutuhan Khusus
April 2, 2023

Menyusun rencana, menyepakatinya, kemudian melaksanakannya merupakan wujud prinsip "walk the talk". Foto: Suasana rapat kerja di Kampus B SD Mugres. (dok. sdmugres)

LENTERA RAMADAN #11 – Tahun 1444 H oleh Aviful Habibi, S.Pd. (guru SD Mugres)

***

LENTERA – “Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (Q.S. Ash-Shaff: 2-3)

Sobat Mugres yang dirahmati Allah Swt., ada sebuah kisah tentang seorang tokoh dunia yang juga seorang pemimpin spiritual dan politikus dari India yang bernama Mohandas Karamchand Gandhi. Biasa dikenal dengan nama Mahatma Gandhi. Berikut adalah kisahnya.

Diceritakan pada suatu ketika ada seorang ibu yang mulai gusar dengan kebiasaan anaknya yang terus memakan permen. Sudah berkali-kali si Ibu menasihati si anak agar tidak terus mengonsumsinya. Si Ibu melarang karena khawatir gigi anaknya akan cepat berlubang dan rusak. Namun, si anak tidak terlalu menghiraukan nasihat ibunya itu dan tetap saja meneruskan kesukaannya.

Hingga suatu ketika si ibu berniat meminta nasihat pada seorang yang bijak yang dia kenal dan juga tokoh yang dikaguminya, Mahatma Gandhi. Ya, si Ibu menemui tokoh besar India yang luar biasa itu. Dia membawa serta anaknya.

Sampai di tempat Tuan Gandhi berada, si Ibu menceritakan maksud dan tujuan dari kedatangannya. Setelah mendengar semua cerita dari si Ibu, Tuan Gandhi hanya berucap, “Datanglah kembali seminggu lagi.” Hanya itu kalimat dari Gandhi. Tidak ada kalimat lain yang disampaikannya. Karena hormatnya, si Ibu menuruti dan bersama sang anak ia kembali pulang ke rumahnya.

Seminggu kemudian, si Ibu kembali datang ke tempat Gandhi. Kemudian, Gandhi menghampiri si anak dan menasihatinya. Setelah menerima nasihat dari Gandhi, si Ibu dan anak pun pulang.

Benar saja, setelah menerima nasihat tersebut kebiasaan makan permen si anak berhenti total. Tentu saja si Ibu sangat senang melihat perubahan dari anaknya itu.

Namun, ia bertanya-tanya dalam hati, kok bisa ya nasihat Tuan Gandhi yang hanya sekali saja bisa mengubah kebiasaan si anak.

Dengan rasa penasaran yang sangat, si Ibu kembali menemui Tuan Gandhi dan bertanya, “Wahai Tuan Guru, apa kiranya kalimat yang Tuan Guru nasihatkan pada anak saya?”

Tuan Gandhi menjawab dengan tenangnya, “Saya hanya meminta, Nak, jangan makan permen lagi ya karena bisa merusak gigimu.” Ha? Ekspresi si Ibu semakin terlihat bingung.

Si Ibu menanyakan, “Kenapa kalau hanya dengan satu kalimat nasihat itu saja saya harus menunggu selama seminggu?”

Tuan Gandhi menjawab, “Ketika pertama kali Ibu datang, saya masih suka mengonsumsi permen juga. Sehingga saya meminta Ibu untuk kembali menemui saya seminggu kemudian. Dan selama seminggu itu saya menghentikan kebiasaan saya makan permen.”

Sobat Mugres yang dirahmati Allah Swt., di balik kisah itu ada sebuah pesan: Laksanakan apa yang Anda ucapkan. Selaraskan ujaran dan tindakan.

Back up your talks with real actions! Kalimat yang berdaya ubah dahsyat terhadap sikap dan pandangan orang lain adalah kalimat lisan yang dibuktikan dengan tindakan. Walk the talk, seperti kisah di atas.

Jika seorang pemimpin pandai berkata-kata, namun tindakannya tidak menampilkan kesesuaian dengan perkataannya itu, percayalah, pemimpin seperti ini hanya sedang berjalan menuju pinggir jurang degradasi.

Semoga kita semua bisa menjadi pemimpin yang walk the talk, di level manapun kita berada.□

Sumber:
Buku “Rumput Tetangga Tidak Lebih Hijau” karya Nur Cholis Huda.
Kompasiana.com
Tribun-Bali.com

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *