Yuk Jaga Lisan dan Perbuatan

Keutamaan dan Amalan Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadan
April 20, 2022
Siapkan Diri Menyambut Lailatul Qadar
April 22, 2022

(Foto: Khairul Onggon @pexels)

LENTERA RAMADAN #20 oleh Maylinda Alfi Rosidah, S.Pd. (guru pendamping PDBK SD Mugres)

***

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah Swt. yang sangat sempurna. Allah memberi manusia lisan dan akal pikiran yang berguna untuk berkata baik dan berbuat baik kepada setiap orang.

Menjaga lisan adalah salah satu perilaku yang baik dan terpuji. Maka dari itu, kita sebagai manusia yang baik harus selalu membiasakan diri untuk berkata baik dan mengucapkan kalimat-kalimat tayibah yang Allah perintahkan.

Banyak sekali manusia yang sering menyepelekan perkataan lisan. Manusia bukan sering berlomba-lomba menuju kebaikan, melainkan lebih sering berlomba-lomba menghujat dan menilai perbuatan orang lain.

Sudahkah kita berpikir dengan tenang ada berapa orang yang sudah tersakiti oleh ucapan kita? Astaghfirullah, semoga kita dijauhkan dari perbuatan-perbuatan yang buruk.

Mengingat hal itu, perlu kita ketahui bahwa berkata dengan perkataan yang buruk akan mengakibatkan kebiasaan dan berujung kemudaratan yang sia-sia dilakukan. Sering sekali kita temui remaja dan anak-anak pada zaman ini sering bahasa gaul dan meninggalkan bacaan istigfar di setiap kegiatannya.

Perbanyaklah beristigfar. Kita perlu selalu mengingat dosa dan mengingat Allah untuk melakukan perbuatan yang baik. Lisan yang baik adalah lisan yang dipergunakan untuk selalu mengingat Allah.

Melihat zaman sekarang banyak sekali seseorang yang menggunakan media sosial untuk menghujat orang lain. Bisa lewat status Whatsapp, Instagram, dan lain sebagainya. Tanpa disadari, dengan melakukan hal tersebut sama saja memperburuk sendiri akhlaknya di depan orang lain. Lebih-lebih di hadapan Allah Swt.

Mari kita gunakan media sosial dengan perbuatan yang baik seperti:

1) Menjadikan media sosial sebagai sarana untuk menyebar kebaikan. Hal tersebut bisa dibiasakan dengan menyebarkan berita kebaikan untuk seseorang. Dengan membacanya, mereka akan mengetahui informasi yang baik untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.

2) Berpendapat yang baik lewat Whatsapp ataupun media sosial lainnya. Lebih baik kita diam daripada berpendapat yang tidak baik yang dapat dengan memengaruhi seseorang untuk membenci sesuatu ataupun melakukan perbuatan yang buruk.

3) Menjadikan media sosial sebagai ruang keikhlasan dan tidak mengumbar riya. Kita tidak boleh menyebarkan berita yang akan menyebabkan kita menjadi riya atau sombong lewat status whatsapp atau lain sebagainya.

Selain berbuat baik dengan media sosial, inti yang lebih utama adalah menjaga lisan secara langsung dengan orang-orang yang ada di sekitar kita. Kita harus berkata jujur kepada mereka dan tidak boleh saling menghujat antara satu sama lain. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 12.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Hai, orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa. Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Menjaga lisan bukan berarti kita harus selalu diam. Akan tetapi, kita harus membiasakan diri untuk mengurangi berbicara yang tidak baik. Manusia memiliki akal pikiran yang bisa dipergunakan untuk membedakan mana perkataan yang baik dan mana perkataan yang tidak baik.

Begitu pula mengenai perbuatan. Manusia juga bisa membedakan mana perbuatan yang boleh dilakukan dan mana perbuatan yang tidak boleh dilakukan. Kunci utama adalah perbanyak istigfar dan bertaubat kepada Allah Swt. agar kita terhidar dari lisan yang buruk dan perbuatan yang buruk pula.

Sesuai dengan penjabaran di atas, semoga kita semua terhindar dari lisan yang buruk. Kita sebagai manusia yang diciptakan Allah Swt. paling sempurna hendaknya bisa memilih untuk menyebar keburukan dan kebencian lewat lisannya. Atau, memperbanyak istigfar dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. ‘Talk less do more’ kurangilah berbicara dan perbanyaklah mengerjakan sesuatu yang positif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *